Friday, November 7, 2008

Her name Is Seli

Tiap saya berangkat untuk kerja di suatu klinik dekat rumah, route yang saya tempuh adalah melewati gang-gang padat rumah dan padat penduduk. Melewati selokan yang ampun deh baunya.. sanitasi yang benar-benar tidak terperhatikan..
Tapi sekarang selokan itu telah ditutupi beton, yang menghilangkan kebauannya, hanya sekarang selokan itu berubah fungsi, jadi tempat tongkrongan warga sekitarnya. Mau bapak-bapak, ibu-ibu, anak kecil, nggak ada kerjaan ya nongkrong disitu..
Ada anak perempuan kecil yang juga suka nongkrong disitu, saya nggak pernah tahu yang mana orang tuanya, karena dia soliter, dia selalu sendirian hanya ditemani kucing, yang selalu digendong-gendongnya. Menilai dari perawakannya, seharusnya anak seperti dia sudah lebih cukup umur untuk sekolah. Dia berusia sekitar 7 atau 8 tahunan. Mungkin karena dia down syndrome yang membuat orangtuanya tidak berniat untuk menyekolahkannya..
Entahlah, anak perempuan itu selalu menjadi perhatian saya, saat saya melewatinya.. karena tiap saya lewati dia, tidak ada yang dia kerjakan, tidak ada teman yang mengajaknya bermain. Kalo nggak lagi makan, anak itu pasti sedang main-main dengan kucingnya. Mungkin hanya kucingnya yang bisa mengerti apa yang dia rasakan..
Suatu hari waktu saya melewatinya, saya terkejut, karena dia memakai seragam SD, merah putih, dan di punggungnya tergantung tas kecil. Saya pikir alhamdulillah ternyata anak itu sekolah juga dan orangtuanya mau juga memperhatikan pendidikannya.. mau juga memperhatikan masa depannya.. tapi dugaan saya salah, dia pake seragam itu tidak karena sekolah, hanya memakai saja, hanya mungkin karena melihat teman-teman sebayanya pada memakai seragam SD yang membuat dia ingin juga merasakan bagaimana rasanya pakai seragam SD, seperti anak sekolahan pada umumnya. Mungkin sebenernya dalam hatinya dia juga ingin juga belajar, sepeti teman-temannya yang lain. Tapi apa daya dengan keterbatasannya.. dia tidak bisa disekolahkan di sekolah untuk anak-anak normal.. mungkin orangtuanya tidak punya kemampuan untuk menyekolahkannya di SLB.. entahlah..
Tiap ngelihat anak itu, saya concern banget.. karena dia walopun down syndrome, tapi berhak juga untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai untuknya.. dia pun harus bisa berkembang, dan menjadi independent sewaktu dia dewasa nantinya..
Tadinya saya tidak tahu siapa nama anak itu.. setelah ada seorang tetangganya yang memanggilnya, barulah saya tahu namanya.. her name is Seli.. what a beautiful name..

Gaining Through Losing